Sabtu, 09 April 2016

Materi Penyuluhan " Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)"

MATERI PENYULUHAN
“PERANGKAT UJI TANAH SAWAH (PUTS)"

Oleh: 
Ardin Gandhi, SP.
Penyuluh Pertanian Muda- Luwu Utara

Penyuluhan dikatakan berjalan diindikasikan dengan terdesiminasinya sejumlah informasi dan teknologi kepada pelaku utama dalam mengelola usaha taninya.  Seberapa besar informasi yang dapat diserap oleh petani sangat dipengaruhi oleh berbagai factor, diantaranya adalah pemilihan materi dan metode yang cocok digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan.  Materi penyuluhan adalah bahan yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk menyangkut informasi teknologi, rekayasa social, manajemen dan  ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup.  Sedangkan metode adalah cara menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha.
     Sebagai penyuluh tentu tidak sulit dalam menentukan materi apa yang akan diberikan, banyak dalam “data base” kita tentang materi penyuluhan, mulai dari budidaya sampai dengan teknologi pengolahan yang berwawasan lingkungan.  Namun dalam hal ini ada beberapa hal yang patut untuk dipertimbangkan dalam menentukan materi penyuluhan seperti : tingkat kesukaran, keuntungan, kepraktisan, kesesuaian dll.  Disamping itu perlu diperhatikan sarana yang tersedia, alat bantu dan alat peraga yang kita miliki.
Sebagai contoh kami disini mengambil “Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)”  sebagai materi penyuluhan kami yang telah kami bawakan dalam kelompok tani beberapa musim tanam lalu.  Mungkin beberapa teman penyuluh berpendapat bahwa materi ini tidak cocok untuk petani tetapi hanya bagi penyuluh, agak rumit bagi petani karena menyangkut alat dan bahan yang digunakan sangat jarang dijumpai/ bahkan masih baru bagi petani.
Uji tanah sawah ini sangata menarik dan menyenangkan serta informative bagi petani, bila penyajiannay kita ciptakan metode yang sederhana mungkin dan dalam suasana yang menyenangkan.  Mengajak petani untuk lebih dekat mengenal sawah mereka mengetahui unsure apa yang berlebih dan kurang sehingga mereka lebih arif dan bijaksana mengelolahnya terutama dalam hal penggunaan pupuk berimbang dalam rangka mewujudkan pertanian yang lestari dan berkelanjutan.

SESUAIKAN KONDISI
Materi PUTS dilakukan pada saat sesudah panen dan sebelum turun tanam.  Pada saat setelah panen kebanyakan petani membiarkan sawahnya (bero) untuk diistrahatkan sebelum memasuki MT berikut.  Pada kondisi ini saatnya yang tepat untuk menyampaikan materi PUTS kepada petani.  Selain materi pembelajaran ilmiah bagi mereka, juga menciptakan suasana berbeda dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Uraikan secara umum maksud dan tujuan
Sebelum menyampaikan materi yang lebih banyak prakteknya, berikan sedikit pengantar mengenai pemupukan berimbang.  Apa pengertiannya dan apa manfaat yang diterima dengan melakukan pemupukan berimbang.  Arahkan pikiran petani dan fokus pada 2 (dua) hal : 1. Jenis pupuk dan ; 2) dosis pupuk, yang dapat digunakan sebagai acuan rekomendasi pemupukan berimbang pada padi sawah.

KELOMPOK KERJA
Pada umumnya transfer teknologi dengan metode praktek kelompok akan berjalan lancar bila seluruh anggota terlibat (partisipatif) tidak ada yang terlihat diam atau pasif.  Untuk itu bagi kelompok dalam 4 (empat) kelompok kecil (kelompok kerja) yang terdiri dari 5-6 orang anggota.  Beri tugas masing-masing kelompok untuk penetapan status  N, P, K serta pH tanah.  Beri juga tugas untuk masing-masing anggota kelompok sesuai metode praktek seperti : Sebagai pemandu (pembaca panduan praktek), mengambil sample tanah, analisis tanah, pencatat/pengamat waktu dan hasil praktek.  Sebelum praktek dimulai terlebih dulu beri pengantar praktek terutama nama alat dan bahan serta kegunaan agar petani tidak salah. Bagi bahan-bahan (pereaksi) ke kelompok kerja sesuai dengan status hara apa yang akan diamati.

DISKUSIKAN DAN BUAT KESIMPULAN
Dalam praktek sebagai pemandu, kita diharapkan tidak terlalu banyak terlibat, biarkan peserta bekerja beri  mereka kepercayaan bahwa mereka dapat dengan mudah melakukan dan menyelesaikannya.  Setelah selesai pengamatan tugaskan masing-masing kelompok untuk memaparkan hasil kerja, catat hasil pengamatan mereka dan buatkan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi padi sawah.


Banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa kita dapatkan dari kegiatan diatas, salah satunya adalah terlaksananya fungi kelompok tani sebagai kelas belajar dan wahana kerja sama.  Pengalaman yang mungkin baru pertama bagi mereka yang menarik untuk diceritakan bagi saudara ataupun kerabat yang belum berkelompok.  Bagi kita sebagai penyuluh sudah jelas tambahan informasi dan sebagai referensi kita sebagai rekomendasi pemupukan padi sawah di wilayah binaan disamping itu juga dapat digunakan sebagai kajian yang dapat digunakan sebagai angka kredit.