Rabu, 19 Agustus 2015

PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO

Pemangkasan Tanaman Kakao

Oleh 


Buana Rahman, S.Pt., MP.
(Penyuluh Pertanian Muda)


PENDAHULUAN

Pemangkasan pada tanaman kakao adalah kegiatan memotong (pembuangan) bagian tanaman yang berupa cabang, ranting, dan daun. Tanaman kakao dalam pertumbuhan dan perkembangannya memerlukan intensitas sinar matahari yang optimum. Pada sinar matahari yang optimum tersebut kecepatan fotosintetis akan maksimum. Intensitas sinar matahari yang optimum bagi tanaman kakao berubah menurut umur tanaman. 
Tanaman muda atau tanaman belum menghasilkan memerlukan intensitas sinar matahari yang rendah dan berangsur-angsur kebutuhan sinar matahari semakin tinggi sejalan dengan bertambahnya umur tanaman. Tanaman kakao tidak membutuhkan sinar matahari penuh selama perkembangannya, sehingga dibutuhkan adanya pengaturan sinar matahari. Pengaturan kebutuhan intensitas sinar matahari pada tanaman kakao dilakukan pada kegiatan pemangkasan, baik pemangkasan pohon pelindung maupun pemangkasan tanaman kakao itu sendiri.

TUJUAN PEMANGKASAN

Tujuan pemangkasan pada tanaman kakao adalah :
ø   Pembentukan kerangka dasar (frame) tanaman kakao yang baik, tegap, kuat menyanggah cabang, ranting dan daun sehingga pertumbuhan tanaman seimbang.
ø     Mengatur sedemikian rupa sehingga sinar matahari masuk ke dalam tajuk secara merata, sehingga daun lebih produktif dalam menghasilkan asimilat.
ø    Mendorong tanaman membentuk daun baru yang kemampuannya menghasilkan asimilat lebih tinggi.
ø      Meningkatkan kemampuan tanaman membentuk bunga dan buah
ø   Membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki misalnya :  cabang mati, cabang rusak, cabang sakit, tunas air, dll.
ø       Mengurangi resiko serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT),
ø     Mempermudah melakukan kegiatan atau perlakuan terhadap tanaman misalnya : pemupukan, pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, panen dan lain-lain.

TAHAPAN PEMANGKASAN
Tahapan pemangkasan yang akan diuraikan disini khusus ditujukan pada tanaman yang berasal dari tunas ortotrop (baik tanaman yang berasal dari semaian maupun yang berasal dari klonal). Sedangkan jenis pemangkasan yang akan diuraikan adalah jenis pemangkasan yang didasarkan pada tujuan. Adapun tahapan pemangkasan yang didasarkan pada tujuan adalah sebagai berikut :

1.    Pemangkasan bentuk.
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk habitus tanaman kakao agar tercipta kerangka (frame) tanaman yang baik, yakni tanaman kakao yang memiliki cabang-cabang utama (cabang primer) yang tumbuhnya kokoh dan sehat. Selain itu apabila memungkinkan arah pertumbuhan cabang-cabang utama tersebut diatur agar bisa merata.
Pemangkasan bentuk dilakukan dengan cara mengurangi cabang primer yang semula berjumlah empat atau lebih menjadi hanya 3 (tiga) cabang saja.dalam pemangkasan bentuk yang menjadi objek adalah cabang primer, maka pelaksanaannya dilakukan setelah tanaman kakao muda telah membentuk cabang primer atau telah membentuk jorget. Umur tanaman sekitar 1 – 2 tahun setelah tanam. Cabang primer yang ditinggalkan adalah diutamakan yang tumbuhnya sehat dan kuat, arah pertumbuhannya merata dan mengarah ke atas. Pemangkasan dilakukan dengan menggunakan gunting pangkas.
Pada prinsipnya pemangkasan bentuk harus dilakukan dengan pendekatan pohon per pohon (individual). Artinya penentuan cabang primer mana yang akan dipangkas dan cabang primer mana yang ditinggalkan sangat ditentukan oleh kondisi pertumbuhan masing-masing tanaman yang pada kenyataannya sangat beragam di lapangan.

2.    Pemangkasan pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk memelihara dan mempertahankan kerangka yang telah dibentuk pada pemangkasan bentuk. Jadi pemangkasan pemeliharaan merupakan lanjutan dari pemangkasan bentuk. Pada pemangkasan pemeliharaan, obyek pemangkasan adalah cabang-cabang sekunder yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap mulai dari tumbuhnya cabang-cabang sekunder hingga saat tajuk tanaman kakao saling bertemu (saling menutupi), pada saat tanaman kakao sudah waktunya memasuki pemangkasan produksi.
Pelaksanaan pemangkasan pemeliharaan adalah sbb:
ø      Pada tahap pertama, cabang-cabang sekunder yang tumbuh pada jarak 30 – 60 cm dari titik percabangan (jorget) diubah.
ø      Cabang-cabang sekunder berikutnya diatur agar letaknya tidak saling berdekatan. Pembuangan sebagian cabang sekunder dilakukan secara bertahap sesuai kecepatan pertumbuhan cabang-cabang tersebut. Jarak antara cabang-cabang sekunder dianjurkan antara 15 – 25 cm dan diupayakan agar letak cabang sekunder yang tinggal diatur secara selang seling (zig zag). Pemangkasan cabang sekunder dilakukan dengan menggunakan gunting pangkas, parang/pisau, atau gergaji pangkas.

3.    Pemangkasan produksi
Pemangkasan produksi dilakukan pada tanaman yang telah berproduksi. Umur tanaman kira-kira 3 tahun ke atas. Tujuan utama dari pemangkasan produksi adalah meningkatkan kemampuan tanaman untuk membentuk bunga dan buah, sehingga dengan demikian maka pemangkasan produksi merupakan perlakuann pokok pada pemangkasan, karena tahap pemangkasan inilah yang berdampak langsung terhadap kemampuan tanaman untuk membentuk bunga dan buah.
Obyek pemangkasan dari pemangkasan produksi adalah daun, namun demikian dalam pelaksanaannya pemangkasan dilakukan terhadap cabang-cabang atau ranting-ranting tempat daun kakao tumbuh. Namun perlu digaris bawahi bahwa pada pemangkasan produksi pemotongan cabang besar (diameter lebih dari 2,5 cm) perlu dihindari kecuali karena terpaksa, misalnya karena cabang tersebut rusak akibat serangan hama dan penyakit atau rusak karena penyebab fisik seperti patah karena angin.
            Pemangkasan produksi dilaksanakan dengan membuang cabang-cabang atau ranting-ranting sebagai berikut :
a.  Tunas air sebaiknya dikeluarkan kecuali tunas air yang dipersiapkan untuk regenerasi(rehabilitasi dengan metode chuppon grafting).


b.   Cabang balik, yaitu cabang yang tumbuhnya mengarah atau masuk ke dalam tajuk sebaiknya di keluarkan kecuali cabang yang berfungsi melindungi jorget.

c.   Cabang gantung, yaitu cabang-cabang yang menggantung yang kurang produktif. Sedangkan yang produktif dipotong sebagian (pada bagian lengkungan) sehingga pertumbuhan cabang bisa dinaikkan atau diarahkan ke atas.


d.  Cabang-cabang cacing, yaitu cabang kecil yang tumbuhnya kerdil yang sifatnya tidak produktif.


e.   Cabang-cabang yang terlalu rapat atau sangat berdekatan satu sama lain serta cabangcabang yang tumbuhnya tidak teratur.

f.   Cabang-cabang yang saling tindih baik di dalam individu tanaman itu sendiri maupun dengan cabang dari tanaman lain disekitarnya.

g.    Cabang-cabang rusak baik karena serangan hama dan penyakit maupun karena penyebab lainnya

h.   Puncak tajuk yang diperkirakan akan menyebabkan ketinggian tajuk dapat melebihi 4 m atau yang menyebabkan tajuk tanaman berbentuk payung ganda



Tidak ada komentar: