PENDAHULUAN
Pemangkasan pada tanaman kakao adalah kegiatan memotong (pembuangan) bagian
tanaman yang berupa cabang, ranting, dan daun. Tanaman kakao dalam pertumbuhan
dan perkembangannya memerlukan intensitas sinar matahari yang optimum. Pada
sinar matahari yang optimum tersebut kecepatan fotosintetis akan maksimum.
Intensitas sinar matahari yang optimum bagi tanaman kakao berubah menurut umur
tanaman.
Tanaman muda atau tanaman belum menghasilkan memerlukan intensitas sinar
matahari yang rendah dan berangsur-angsur kebutuhan sinar matahari semakin
tinggi sejalan dengan bertambahnya umur tanaman. Tanaman kakao tidak membutuhkan sinar matahari penuh
selama perkembangannya, sehingga dibutuhkan adanya pengaturan sinar matahari.
Pengaturan kebutuhan intensitas sinar matahari pada tanaman kakao dilakukan
pada kegiatan pemangkasan, baik pemangkasan pohon pelindung maupun pemangkasan
tanaman kakao itu sendiri.
TUJUAN
PEMANGKASAN
Tujuan pemangkasan pada tanaman kakao adalah :
ø Pembentukan
kerangka dasar (frame) tanaman kakao yang baik, tegap, kuat menyanggah cabang,
ranting dan daun sehingga pertumbuhan tanaman seimbang.
ø Mengatur
sedemikian rupa sehingga sinar matahari masuk ke dalam tajuk secara merata,
sehingga daun lebih produktif dalam menghasilkan asimilat.
ø Mendorong
tanaman membentuk daun baru yang kemampuannya menghasilkan asimilat lebih
tinggi.
ø Meningkatkan
kemampuan tanaman membentuk bunga dan buah
ø Membuang
bagian tanaman yang tidak dikehendaki misalnya : cabang mati, cabang rusak,
cabang sakit, tunas air, dll.
ø Mengurangi
resiko serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT),
ø Mempermudah
melakukan kegiatan atau perlakuan terhadap tanaman misalnya : pemupukan,
pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, panen dan lain-lain.
TAHAPAN PEMANGKASAN
Tahapan pemangkasan yang akan diuraikan disini khusus ditujukan pada
tanaman yang berasal dari tunas ortotrop (baik tanaman yang berasal dari
semaian maupun yang berasal dari klonal). Sedangkan jenis pemangkasan yang akan
diuraikan adalah jenis pemangkasan yang didasarkan pada tujuan. Adapun tahapan
pemangkasan yang didasarkan pada tujuan adalah sebagai berikut :
1. Pemangkasan bentuk.
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk habitus tanaman kakao agar
tercipta kerangka (frame) tanaman yang baik, yakni tanaman kakao yang memiliki
cabang-cabang utama (cabang primer) yang tumbuhnya kokoh dan sehat. Selain itu
apabila memungkinkan arah pertumbuhan cabang-cabang utama tersebut diatur agar
bisa merata.
Pemangkasan bentuk dilakukan dengan cara mengurangi cabang primer yang
semula berjumlah empat atau
lebih menjadi hanya 3 (tiga) cabang saja.dalam pemangkasan bentuk yang menjadi
objek adalah cabang primer, maka pelaksanaannya dilakukan setelah tanaman kakao
muda telah membentuk cabang primer atau telah membentuk jorget. Umur tanaman sekitar
1 – 2 tahun setelah tanam. Cabang primer yang ditinggalkan adalah diutamakan
yang tumbuhnya sehat dan kuat, arah pertumbuhannya merata dan mengarah ke atas.
Pemangkasan dilakukan dengan menggunakan gunting pangkas.
Pada prinsipnya pemangkasan bentuk harus dilakukan dengan pendekatan pohon
per pohon (individual). Artinya penentuan cabang primer mana yang akan
dipangkas dan cabang primer
mana yang ditinggalkan sangat ditentukan oleh kondisi pertumbuhan masing-masing
tanaman yang pada kenyataannya sangat beragam di lapangan.
2. Pemangkasan pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk memelihara dan mempertahankan
kerangka yang telah dibentuk pada pemangkasan bentuk. Jadi pemangkasan
pemeliharaan merupakan lanjutan dari pemangkasan bentuk. Pada pemangkasan
pemeliharaan, obyek pemangkasan adalah cabang-cabang sekunder yang
pelaksanaannya dilakukan secara bertahap mulai dari tumbuhnya cabang-cabang
sekunder hingga saat tajuk tanaman kakao saling bertemu (saling menutupi), pada
saat tanaman kakao sudah waktunya memasuki pemangkasan produksi.
Pelaksanaan pemangkasan pemeliharaan adalah sbb:
ø Pada tahap
pertama, cabang-cabang sekunder yang tumbuh pada jarak 30 – 60 cm dari titik
percabangan (jorget) diubah.
ø Cabang-cabang
sekunder berikutnya diatur agar letaknya tidak saling berdekatan. Pembuangan
sebagian cabang sekunder dilakukan secara bertahap sesuai kecepatan pertumbuhan
cabang-cabang tersebut. Jarak antara cabang-cabang sekunder dianjurkan antara
15 – 25 cm dan diupayakan agar letak cabang sekunder yang tinggal diatur secara
selang seling (zig zag). Pemangkasan
cabang sekunder dilakukan dengan menggunakan gunting pangkas, parang/pisau,
atau gergaji pangkas.
3. Pemangkasan
produksi
Pemangkasan produksi dilakukan pada tanaman yang telah berproduksi. Umur
tanaman kira-kira 3 tahun ke atas. Tujuan utama dari pemangkasan produksi
adalah meningkatkan kemampuan tanaman untuk membentuk bunga dan buah, sehingga dengan demikian maka
pemangkasan produksi merupakan perlakuann pokok pada pemangkasan, karena tahap
pemangkasan inilah yang berdampak langsung terhadap kemampuan tanaman untuk
membentuk bunga dan buah.
Obyek pemangkasan dari pemangkasan produksi adalah daun, namun demikian
dalam pelaksanaannya pemangkasan dilakukan terhadap cabang-cabang atau ranting-ranting
tempat daun kakao tumbuh. Namun perlu digaris bawahi bahwa pada pemangkasan
produksi pemotongan cabang besar (diameter lebih dari 2,5 cm) perlu dihindari
kecuali karena terpaksa, misalnya karena cabang tersebut rusak akibat serangan
hama dan penyakit atau rusak karena penyebab fisik seperti patah karena angin.
Pemangkasan
produksi dilaksanakan dengan membuang cabang-cabang atau ranting-ranting
sebagai berikut :
a. Tunas air
sebaiknya dikeluarkan kecuali tunas air yang dipersiapkan untuk regenerasi(rehabilitasi
dengan metode chuppon grafting).
b. Cabang balik, yaitu cabang yang tumbuhnya mengarah atau
masuk ke dalam tajuk sebaiknya di keluarkan kecuali cabang yang berfungsi
melindungi jorget.
c. Cabang gantung, yaitu cabang-cabang yang menggantung yang
kurang produktif. Sedangkan yang produktif dipotong sebagian (pada bagian
lengkungan) sehingga pertumbuhan cabang bisa dinaikkan atau diarahkan ke atas.
d. Cabang-cabang cacing, yaitu cabang kecil yang tumbuhnya
kerdil yang sifatnya tidak produktif.
e. Cabang-cabang yang terlalu rapat atau sangat berdekatan
satu sama lain serta cabangcabang yang tumbuhnya tidak teratur.
f. Cabang-cabang yang saling tindih baik di dalam individu
tanaman itu sendiri maupun dengan cabang dari tanaman lain disekitarnya.
g. Cabang-cabang rusak baik karena serangan hama dan
penyakit maupun karena penyebab lainnya
h. Puncak tajuk yang diperkirakan akan menyebabkan
ketinggian tajuk dapat melebihi 4 m atau yang menyebabkan tajuk tanaman
berbentuk payung ganda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar