Oleh
Ardin Gandhi, S.P.
Penggunaan
pestisida secara berlebihan telah merusak keseimbangan makluk hidup. Penggunaan bahan tersebut dapat mengakibatkan
serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) meningkat serta populasi serangga dan mikroorganisme
antagonis yang berperan sebagai agens pengendali hayati menjadi menurun. Pengalaman tersebut menyadarkan pentingnya
penerapan sistim Pengendalian Hama
Terpadu(PHT), yang memaksimalkan penerapan berbagai teknik pengendalian OPT
ramah lingkungan secara komprehensif dan mengurangi penggunaan pestisida secara
tepat.
"Pengendalian hayati
adalah pemanfaatan musuh alami untuk
mengendalikan serangga hama atau penggunaan agens antagonis untuk mengendalikan
hama dan penyakit
tanaman"
Pada
dasarnya, setiap serangga hama mempunyai musuh alami yang dapat berperan dalam pengaturan
populasinya. Musuh alami serangga hama adalah komponen utama dari pengendalian
alamiah, yang merupakan bagian dari ekosistem dan sangat penting peranannya dalam mengatur keseimbangan
ekosistem tersebut.
Serangga hama penggerek
buah kakao (PBK, Conopomorpha cramerella)
dan penghisap buah dan pucuk kakao (Helopeltis
sp.) merupakan hama utama pada tanaman kakao. Kerugian
akibat serangan kedua hama tersebut sangat dirasakan pada budidaya tanaman
kakao. Hama PBK dapat menurunkan
produksi lebih dari 80 % apabila tidak dilakukan pengendalian sama sekali,
sedangkan hama Helopeltis spp. Mengakibatkan penurunan produksi lebih dari 60
%.
Mengenal
Semut Hitam
Semut hitam pekerja dikenal dengan nama ilmiah Dolichoderus bituberdulatus, termasuk
berukuran 4-5 mm dan biasanya berdampingan
dengan kutu putih Cataenococcul hispidus. Sarang semut hitam banyak dijumpai dipohon rambutan,
sirsak, kelapa dsb dan ciri
khas semut ini adalah apabila istirahat seolah-olah seperti
duduk dengan bagian perut menempel pada bagian batang. Semut ini tidak menggigit, hanya
kadang-kadang mengeluarkan asam semut yang terasa pedas apabila terkena
mata. Oleh karena itu jenis semut ini
kurang berbahaya bagi pekerja kebun.
Cara
Memelihara Semut
Hitam di Kebun Kakao
Semut hitam adalah
termasuk serangga yang hidup berkelompok
atau disebut juga serangga social.
Serangga demikian biasanya mendominasi lingkungan perkembangbiakannya,
sehingga apabila ada kelompok serangga lain atau jenis semut lain yang mendiami
tempat perkembangannya pasti akan diusir
atau akan saling menyerang sehingga yang bertahan hanya satu jenis semut
saja. Hal ini perlu diperhatikan dalam
memapankan semut hitam dalam satu ekosistem.
Apabila dijumpai jenis semut lain
dalam ekosistem tersebut maka harus dihilangkan terlebih dahulu dengan
cara dikendalikan menggunakan bahan kimia atau insektisida.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
dalam memapankan semut hitam pada pertanaman kakao adalah :
- Apabila terdapat jenis semut lain maka semut tersebut harus dihilangkan terlebih dahulu dengan cara disemprot dengan insektisida yang efektif.
- Lakukan pemasangan sarang semut. Menggunakan daun kelapa kering yang telah diikat atau daun kakao kering yang ditempatkan dalam kantong plastik. Juga dapat dibuat menggunakan daun kakao kering yang digulung. Setiap pohon kakao dipasang minimal 3 (tiga) buah sarang
- Apabila pada lokasi pemapanan belum ditemukan semut hitam sama sekali maka perlu dicarikan semut hitam dari luar dengan cara memasang sarang semut hitam yang telah dihuni.
- Untuk mempercepat pemapanan semut hitam dan menjaga populasinya tetap tinggi perlu dilakukan pembiakan kutu putih pada pertanaman kakao tempat pengembangan semut hitam. Cara introduksi kutu putih dapat dilakukan dengan cara menempelkan sayatan kulit buat kakao pada batang/cabang kakao. Dengan memasukan kutu putih ke kebun kakao maka semut hitam akan terjamin makanannya dari embun madu yang dikeluarkan kutu putih.
Pemeliharaan
Semut Hitam
- Untuk pemeliharaan semut hitam agar populasinya tetap tinggi dan berkembang meluas, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :Tidak menyemprotkan insektisida pada lokasi pengembangan/sarang semut hitam,Pembaharuan sarang harus dikerjakan paling tidak setiap 6 bulan sekali apabila sarang semut telah kelihatana lapuk.
- Menghilangkan koloni jenis semut lain selain semut hitam, misalnya semut gramang, semut angrang dsb, dengan cara penyemprotan insektisida yang efektif.
- Membiakkan kutu putih secara terus menerus pada pohon-pohon kakao yang populasi kutu putihnya kurang.
Kutu Putih menghasilkan makanan bagi semut hitam |
- Tidak mengubah ekosistem pertanaman kakao secara darastis misalnya dengan pemangkasan berat sehingga akan mengubah lingkungan mikro pada pertanaman kakao sehingga tidak sesuai dengan perkembangan semut hitam. Pemangkasan hendaknya dilakukan secara ringan tetapi dengan frekuensi yang sering.
·
Pemapanan semut hitam akan menjadi mudah
dan perkembangan semut dapat lebnih dipertahankan apabila tanaman kakao
ditumpangsari dengan tanaman kelapa, karena tanaman kelapa banya menyediakan
makanan semut hitam dan daunnya bisa dijadikan sebagai sarang.
Semut hitam pada
tanaman kakao akan berdampak positif mengendalikan hama utama tanaman kakao
yaitu :
Hama
PBK
Dengan meluasnya
serangan hama PBK di Indonesia saat ini, semut hitam merupakan cara
pengendalian biologi yang memiliki prospek untuk dikembangkan dengan biaya
murah, aman bagi lingkungan dan berkesinambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,agar semut hitam efektif mengendalikan PBK maka
populasi semut hitam harus mencakup 70 % atau lebih dari buah di tiap pohon
kakao.
Hama
Helopelthis spp/ busuk buah.
Sejak lama telah
terbukti bahwa semut hitam dapat mengendalikan hama Helopelthis spp. Agar pengendalian efektif populasi semut hitam minimal terdapat pada 60
% buah dalam tiap pohon.
Hama
Tikus dan Tupai.
Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa pada buah-buah kakao yang diselimuti oleh semut hitam
ternyata tidak disukai oleh hama tikus dan tupas, sehingga semut hitam
juga dapat digunakan untuk mengendalikan kedua hama rodensia tersebut.
Karena pengendalian
menggunakan semut hitam tidak melibatkan pengendalian
dengan pestidida , maka tanaman kakao yang dikendalikan menggunakan semut hitam
akan bebas dari kandungan pestisida. Hal
ini akan memberikan nilai tambah dalam kesehatan dan pelestarian lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar